
SUMOBOLA–Performa Casemiro sedang naik daun lagi. Dalam tiga laga terakhir Manchester United di Premier League, gelandang asal Brasil itu menunjukkan kelasnya sebagai pemain berpengalaman yang masih mampu mendominasi lini tengah.
Saat United menang 2-0 atas Sunderland, Casemiro tampil solid dan mendapat rating 7.7 dari FotMob. Permainannya kian konsisten saat Setan Merah menundukkan Liverpool 2-1, di mana ia kembali jadi jangkar utama dengan rating 7.0. Puncaknya datang ketika United menghajar Brighton 4-1. Dalam laga itu, Casemiro mencetak satu gol dan satu assist, sekaligus meraih rating 8.6—penampilan yang membuktikan bahwa ia belum habis.
Kini muncul pertanyaan besar di Old Trafford: apakah performa apik itu cukup untuk membuat manajemen memperpanjang kontraknya? Saat ini, Casemiro masih terikat hingga musim panas 2026, dengan opsi perpanjangan satu tahun. Namun di balik penampilan cemerlang itu, ada dilema besar yang harus dipertimbangkan klub.
Di satu sisi, Casemiro adalah simbol pengalaman dan kepemimpinan di ruang ganti. Di sisi lain, faktor usia dan gaji selangitnya membuat perpanjangan kontrak bisa jadi langkah berisiko. Mari kita bedah tiga sisi dari dilema ini.
Pengalaman dan Mental Juara Jadi Keunggulan Casemiro
Bicara pengalaman, sulit menandingi Casemiro di skuad Manchester United saat ini. Ia adalah pemain dengan segudang prestasi dari masa kejayaannya di Real Madrid, termasuk lima trofi Liga Champions dan banyak gelar domestik. Pengalaman itu memberi nilai tambah besar bagi tim yang sedang dalam masa transisi seperti United.
Selain kualitas individu, Casemiro juga dikenal memiliki mental pemenang yang kuat. Ia tahu bagaimana bertarung di laga-laga besar dan mampu menjaga fokus rekan-rekannya di momen krusial. Hal ini sangat berharga untuk skuad muda United yang masih belajar menghadapi tekanan kompetisi elite.
Tak hanya itu, kehadirannya memberi keseimbangan di ruang ganti. Pemain muda seperti Kobbie Mainoo bisa belajar banyak darinya, terutama soal disiplin, etos kerja, dan tanggung jawab di lapangan. Dalam situasi di mana United belum memiliki banyak pemain dengan karakter pemimpin, mempertahankan Casemiro bisa jadi keputusan strategis.





