Duel Panas di Jeddah: Siapa Pemain yang akan Jadi Penentu Nasib Timnas Indonesia?

SUMOBOLA– FDalam setiap laga sepak bola, selalu ada satu nama yang muncul sebagai pembeda—sosok yang menjadi man of the match dan mengubah jalannya permainan. Begitu pula ketika Timnas Indonesia bersiap menghadapi Timnas Arab Saudi pada partai perdana Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB.

Pertandingan ini bukan sekadar laga pembuka. Bagi skuad Garuda, duel melawan Arab Saudi akan menjadi ujian penting untuk membuktikan kualitas sekaligus menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, Juni tahun depan.

Publik sepak bola tanah air kini tengah menaruh harapan besar. Mereka menanti performa apik dari Jay Idzes dkk yang diharapkan bisa tampil tanpa beban dan menunjukkan permainan terbaiknya di hadapan ribuan suporter tuan rumah.

Namun, di balik strategi dan kekuatan kolektif yang akan diterapkan pelatih Patrick Kluivert, selalu muncul pertanyaan klasik: siapa penggawa Timnas Indonesia yang bakal tampil mencuri perhatian dan menjadi pemain kunci dalam duel panas ini?

Pengamat sepak bola senior asal Malang, Gusnul Yakin, mencoba membaca potensi tersebut. Menurutnya, di antara 11 pejuang Merah Putih yang akan diturunkan nanti, akan ada satu sosok yang menjadi penentu hasil akhir laga melawan Arab Saudi.

Lima Serangkai dari Super League

Gusnul Yakin, yang pernah menukangi Arema di era Galatama, menilai pemain-pemain dari BRI Super League memiliki peluang besar untuk tampil menonjol dalam laga ini. Ia bahkan memilih lima nama yang menurutnya layak dipercaya menjadi starter oleh Patrick Kluivert.

“Prediksi saya ada lima pemain Super League yang jadi starter. Mereka adalah Rizki Ridho, Yakob Sayuri, Thom Haye, Egy Maulana Vikri, dan Ricky Kambuaya. Ini separuh kekuatan terbaik Timnas Indonesia yang layak menghadapi Arab Saudi,” ujar Gusnul Yakin.

Menurutnya, faktor kebugaran menjadi pembeda utama antara pemain lokal dan mereka yang berkarier di luar negeri. “Meskipun Timnas Indonesia punya pemain naturalisasi yang main di Eropa, saya kira recovery kelima pemain ini lebih unggul. Patrick Kluivert butuh pemain yang fit seratus persen,” lanjutnya.

Kelima pemain tersebut disebutnya memiliki karakter kuat dan pengalaman cukup untuk tampil dalam laga sebesar ini. Mereka memahami atmosfer kompetisi lokal yang keras dan ritme permainan cepat—dua hal yang bisa menjadi bekal penting saat menghadapi tim sekelas Arab Saudi.

Ricky Kambuaya dengan Spirit, Teknik, dan Mentalnya

Di antara kelima nama yang disebutkan, satu nama muncul paling kuat di benak Gusnul Yakin: Ricky Kambuaya. “Ricky Kambuaya!” tegas mantan arsitek PKT Bontang dan Persiter Ternate itu.

Menurut Gusnul, penampilan gelandang Dewa United tersebut menunjukkan peningkatan luar biasa dalam setahun terakhir. “Kemajuan Ricky Kambuaya sangat pesat. Sejak dipilih sebagai kapten tim Dewa United, dia banyak kemajuan. Terutama kedewasaan bermain. Spirit, teknik, dan mentalnya sangat kuat,” ujarnya.

Gusnul menilai Kambuaya bukan hanya pemain yang berani menusuk pertahanan lawan, tetapi juga sosok yang tidak egois dan mampu menjadi pengatur serangan. “Kemampuan Ricky Kambuaya sangat komplet. Dribel bagus, kuat pegang bola, dan pengumpan yang mumpuni. Dia juga petarung yang berani adu badan dengan lawan yang lebih besar,” tambahnya.

Ia juga mengingat kontribusi Ricky Kambuaya dalam kemenangan 1-0 Indonesia atas China pada 5 Juni lalu di SUGBK Jakarta. “Gol penalti Ole Romeny berawal dari akselerasi Ricky Kambuaya yang dilanggar di kotak penalti. Ini bisa terulang lagi lawan Arab Saudi. Semoga wasit jujur dan adil memimpin pertandingan nanti,” ucapnya.

Bagi Gusnul, Ricky Kambuaya bukan hanya sekadar pemain yang bekerja keras, melainkan simbol semangat Garuda yang sesungguhnya: gigih, disiplin, dan berani mengambil risiko. Jika tampil konsisten seperti sebelumnya, bukan tidak mungkin ia akan menjadi sosok pembeda yang membawa harapan baru bagi Timnas Indonesia di tanah Arab.

Disadur dari: Bola.com/Gatot Sumitro/Hendry Wibowo, 8 Oktober 2025